Prospek bisnis starup di era pandemi
readmore
JAKARTA – Situasi pandemi Covid-19 telah
menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat. Kondisi ini sebetulnya dapat
menjadi peluang bagi perusahaan rintisan atau startup untuk menawarkan dan
mengembangkan usaha yang mampu menyelesaikan persoalan tersebut melalui
pemanfaatan teknologi digital.
Investor Startup yang pendiri Indies Capital
Pandu Patria Sjahrir mengatakan para pelaku usaha startup dapat memanfaatkan
situasi tersebut. Pandu mencontohkan logistik, menurutnya ke depan akan menjadi
tren bisnis startup adalah e-logistik.
Jenis startup itu juga relevan dengan kondisi
pandemi saat ini. Selain itu masa pandemi juga menimbulkan permasalahan di
bidang pendidikan dan kesehatan di masyarakat. “Saya yakin startup yang bisa
mengembangkan platform untuk mengatasi masalah kedua bidang itu akan bisa
berkembang cepat,” tuturnya, dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa
(9/6/2020).
Menurutnya, para investor pun banyak yang
akan mendukung perusahaan rintisan dengan memberikan suntikan modal. Apalagi
dari sisi pasar, startup ini memiliki segmentasi yang luas. "Secara garis
besar memang market-nya ini, potensinya sangat besar. Misalnya e-commerce, kan
orang belanja masih 98% offline, online-nya masih 2%. Kalau kita bisa naik 10%
aja, itu udah 5 kali lipat," ujarnya.
Meski diyakini bahwa startup ini akan menjadi
masa depan dunia usaha, tetapi Pandu menuturkan bahwa butuh waktu lama untuk
mencapainya apalagi hingga kini masih banyak startup bahkan yang sudah menjadi
unicorn masih dalam tahap 'bakar uang'.
“Hingga kini startup memang masih sangat
tergantung pada suntikan modal investor. Kebanyakan dari mereka belum bisa
meraup keuntungan untuk menjalankan operasionalnya tetapi kami tetap memberikan
pendanaan karena melihat masa depan bisnisnya,” tutur Pandu. Memang saat ini
industri digital Indonesia memang masih tertinggal jauh dibandingkan dengan
negara maju lainnya seperti Amerika Serikat dan China.
Namun Indonesia memiliki keunikan tersendiri
dari segi pasar. "Adaptasi Indonesia jauh lebih cepat dari AS misalnya.
Karena pertama muda-muda, kedua sangat suka mobile, ketiga yang sangat suka
efisiensi," tambahnya. Pandu sendiri merupakan salah satu investor
Indonesia yang sangat tertarik investasi di perusahaan rintisan.
Lewat perusahaan besutannya Indies Capital
dan AC Ventures sudah menyuntikkan modal kurang lebih ke 70 perusahaan startup,
nilai investasinya bisa mencapai US$ 100 juta.
Beberapa startup yang didanai oleh Pandu
melalui AC Ventures adalah WarungPintar, Wahyoo, Aruna, Waste4Change, Xurya,
Paxel, Akseleran.
Posting Komentar